Pertumbuhan dan Pengembanan Usaha
1. model rencana strategis dalam membangun usaha
Tiga (3) model dalam
pembuatan perencanaan strategis adalah :
Menurut Henry Mintzberg ,ke 3 model itu adalah :
I.
Enterpreneurial :
Disini dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, biasanya oleh pemilik, yang
menentukan dengan tegas dan melakukan resiko besar secara ilmu dan intuisi yang
dimilikinya (pengalaman). Ketergantungan
pada pemilik sangat besar karena mereka yang melakukan visi dan arahan.
II.
Adaptive/Adaptasi :
Dimana si enterpreneur berhadapan dengan lingkungan yang buduh untuk di
atur, manajer yang adaptive selalu menyesuaikan strategi dengan kondisi yang
dihadapi dan bersifat selangkah demi selangkah, bereaksi sesuai dengan kondisi.
2. Implementasi dari rencana strategis
Ada 2 tipe pendekatan praktis dalam pembuatan perencanaan strategis, yaitu
:
1. Perencanaan dengan goal yang spesifik
(Plan with spesifik goal) :
Biasanya lebih formal dan ter struktur, dimana
manajer menetukan apa yang seharusnya akan dilakukan organisasi dan bagaimana
melakukannya yang akan dijadikan rencana berbasis atau berorientasi pada
tujuan.
2. Perencanaan yang terarah (directional
planning) :
Manajer menentukan terlebih dahulu apa yang
akan/ingin mereka lakukan dan bukan apa yang seharusnya dilakukan perusahaan.
Setelah itu dicari jalan yang terbaik untuk melaksanakan keinginan mereka. Cara ini membutuhkan dana yang lebih besar
dari pada tipe yang pertama.
3. tahapan pengembangan perusahaan
http://www.sylabus.web44.net/pengantarfile/pengantarkuliah3.htm
Disini akan dijelaskan pendekatan pelaksanaan perencanaan strategis secara
formal sehingga perencanaan yang dibuat akan lebih efektif untuk semua usaha :
Tahap 1 :
Pilih Gol/Tujuan nya
Titk ini yang paling kritis karena menentukan arah dari usaha, sehingga
biasanya hanya top manajer saja yang melakukan. Model
atau tipe yang manapun dapat mereka lakukan dalam pembuatan gol tersebut. Kekuatan dan kelemahan perusahaan harus
menjadi pertimbangan mereka.
Tahap 2 :
Menganalisa Lingkungan
Disini para manajer juga harus mempertimbangkan opportunity / peluang dan
ancaman dari lingkungan. Pada Step 1 dan
2 dilakukan analisa yang menyeluruh
tentang SWOT (Strength – Weakness – Opportunity – Threat) pada usaha. Manajer
harus menganalisa kondisi sekarang, juga masa akan datang (forecast)
Tahap 3 :
Menetapkan Gol yang terukur
Apapun model atau tipe yang dipilih, tujuan haruslah terukur, hal ini
karena :
·
Semakin
tajam dan jelas tujuannya, semakin mudah untuk dicapai.
·
Tujuan
yang khusus dan di uaikan dan spesifik, menimbulkan motivasi.
·
Tepat
dan terukurnya suatu tujuan membuat manajer di tingkat operasi mudah untuk
menurunkan dalan rencana kegiatan.
·
Mudah
bagi manajer untuk mengetahui apakah mereka berhasil atau tidak, dan lebih
terpantau.
Tahap 4 :
Setiap unit bagian membuat
rencana sendiri
Sekali top manajemen membuat arahan maka manajer ditingkat yang lebih
rendah harus menyusun rencana dibagian mereka untuk menunjang tujuan
perusahaan.
Tahap 5 :
Bandingkan Perencanaan di
tingkat bawah terhadap Rencana Strategis.
Setelah manajer di level yang lebih rendah membuat rencana mereka maka
mereka mengumpulkan keseluruhan rencana beserta Rencana strategis untuk di
integrasikan sehingga terjadi kesinambungan antara Perencanaan strategis dengan
perencanaan taktis dan operasional.
Tahap 6 :
Tutup celah yang ada.
Perbaiki jika ada ketidak sesuaian antara strategi dengan
turunan-turunannya.Jika di Strategi ditentukan penghematan, maka dibawahnya
harus sesuai dan bila jika diharapkan juga peningkatan output dan kecepat, maka
yang dibawahnya juga harus selaras.
Tahap 7 :
Pilih Alternative terbaik.
Lakukan pemilihan dari turunan rencana tersebut yang palih baik.
Tahap 8 :
Pelaksanaan Rencana
Strategis.
Pada pelaksanaan rencana beserta turunan-turunannya maka telah dilengkapi
juga dengan semua unsur yang menunjang, misalnya :
Jadwal pelaksanaan dan pencapaian, Sumber dayanya, anggarannya, tempatnya,
pelaku dan penanggung jawab, dll.
Tahap 9 :
Mengukur dan mengontrol
Kemajuan dari pelaksanaan rencana.
Para manajer perlu cara untuk mengetahui pencapaian mereka dalam
pelaksanaan tugas tersebut, misalnya :
- Melakukan perbaikan bila ada kesalahan/tidak tercapainya target.
- Merubah rencana mereka karena tidak masuk akal.
Sangat tidak mungkin untuk bekerja dan berharap berhasil tanpa melakukan
cek terhadap pencapaian dari usaha tersebut.
Ada 4 hal yang mendasar untuk melakukan kontrol, yaitu :
1.
Standard Pelaksanaan (Performance
standard) :
Harus ada tolok ukur tentang keberhasilan ditiap
titik usaha (Cek points), pada perencanaan strategis yang memakan waktu lama
dalam pencapaiannya, biasanya yang diperiksa adalah penghasilan dan bukan
keuntungan.
2.
Umpan balik :
Para manajer harus dapat umpan balik dari bawahan
mengenai kondisi lapangan, dan perkiraan apa yang dihadapi.
3.
Evaluasi/Penilaian :
Harus dilakukan evaluasi mengenai apa yang telah
dilakukan ,karena tak ada rencana yang sempurna. Cari penyimpangan, apa bisa di terima atau harus diperbaiki lagi.
4.
Lakukan Perbaikan :
Jika telah diketahui apa yang harus diperbuat
setelah ke 3 langkah sebelumnya, maka lakukanlah perbaikan jika harus
dilakukan, atau lanjutkan dengan pelaksanaan selanjutnya sampai dititik
pengecekan berikutnya.
Penempatan
dari Perencanaan Strategis didalam organisasi
Setiap organisasi punya cara berbeda dalam melkukan perencanaannya. Usaha yang kecil biasanya tidak secara
formal melakukan perencanaannya. Kadang hanya diucapkan saja dan dicatat. Pimpinan puncak dan pimpinan dibawahnya
berkumpul secara tidak resmi. Di
perusahaan yang besar biasanya jauh lebih formal. Beberapa hal yang membedakan dalam
pelaksanaannya adalah :
1) Ukuran Organisasi
2) Sentralisasi atau tidaknya suatu
organisasi
3) Macam dari produk mereka (mudah berubah
atau tidak perilaku konsumennya)
4) Perilaku dan kesukaan dari top manajer
4.. Faktor-faktor penting dalam tahap pertumbuhan perusahaan
- Ringkasan eksekutif
Elemen ini merupakan rangkuman secara singkat, seluruh isi rencana
bisnis, baik menyangkut tujuan usaha, strategi usaha, uraian umum usaha,
rencana pemasaran, rencana produksi, rencana keuangan, rencana
sumberdaya manusia, dan resiko-resiko usaha di masa depan.
- Gambaran umum usaha
Elemen ini menjelaskan visi dan misi, usaha yang dijalankan beserta
barang dan jasa yang dihasilkan, tujuan yang ingin dicapai, serta
strategi pencapaiannya. Gambaran posisi perusahaan saat ini, dan yang
akan datang, target pasar, keunggulan bersaing, lokasi usaha, menajemen
inti, bentuk usaha, konsep manajemen yang dijalankan dan lain
sebagainya
- Rencana pemasaran
Elemen ini menjelaskan pangsa pasar yang dipilih serta bauran
pemasaran dan promosi yang dibuat perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen, anggaran penjualan, strategi harga, strategi
distribusi yang diterapkan dan lain sebagainya.
- Analisa persaingan
Elemen ini menjelaskan kekuatan perusahan terhadap pesaing bisnisnya, kekuatan, dan kelemahan perusahaan pesaing.
- Rencana produksi
Elemen ini menjelaskan proses produksi, bagaimana
perusahaan menjaga kualitas produk, bagaimana perusahaan memperoleh
pasokan bahan baku, barang dan jasa, pertimbangan pemilihan lokasi
pabrik, anggaran produksi dan sebagainya.Uraian ini sangat penting
terutama untuk perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.
- Rencana keuangan
Elemen ini menjelaskan proyeksi keuangan yang menunjukan ekspektasi
laba, proyeksi laporan keuangan, proyeksi arus kas, titik impas,
kebutuhan modal, dan proyeksi pengembalian investasinya.
- Rencana sumber daya manusia
Elemen ini menjelaskan personil yang dibutuhkan baik dari segi jumlah
maupun pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan dalam
menjalankan perusahaan.
- Risiko-risiko utama yang dihadapi
Elemen ini menjelaskan resiko yang dihadapi usaha di masa depan
beserta antisipasi yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi risiko
tersebut. Rencana bisnis biasanya tersusun antara 25 - 50 halaman
5. STRATEGI PENGEMBANGAN DALAM PERUSAHAAN SWEET ACCESORIS
1. melakukan kontroling
2. membuat rencana produk life cycle
3. membuat rencana manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar