Kamis, 17 Mei 2012

Pertumbuhan dan Pengembanan Usaha 

1. model rencana strategis dalam membangun usaha

 

Tiga (3) model dalam pembuatan perencanaan strategis adalah :
Menurut Henry Mintzberg ,ke 3 model itu adalah :

I. Enterpreneurial :
Disini dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, biasanya oleh pemilik, yang menentukan dengan tegas dan melakukan resiko besar secara ilmu dan intuisi yang dimilikinya (pengalaman).  Ketergantungan pada pemilik sangat besar karena mereka yang melakukan visi dan arahan.

II. Adaptive/Adaptasi :
Dimana si enterpreneur berhadapan dengan lingkungan yang buduh untuk di atur, manajer yang adaptive selalu menyesuaikan strategi dengan kondisi yang dihadapi dan bersifat selangkah demi selangkah, bereaksi sesuai dengan kondisi. 

2. Implementasi dari rencana strategis


Ada 2 tipe pendekatan praktis dalam pembuatan perencanaan strategis, yaitu :
1.      Perencanaan dengan goal yang spesifik (Plan with spesifik goal) :
Biasanya lebih formal dan ter struktur, dimana manajer menetukan apa yang seharusnya akan dilakukan organisasi dan bagaimana melakukannya yang akan dijadikan rencana berbasis atau berorientasi pada tujuan.

2.      Perencanaan yang terarah (directional planning) :
Manajer menentukan terlebih dahulu apa yang akan/ingin mereka lakukan dan bukan apa yang seharusnya dilakukan perusahaan. Setelah itu dicari jalan yang terbaik untuk melaksanakan keinginan mereka.      Cara ini membutuhkan dana yang lebih besar dari pada tipe yang pertama.

3. tahapan pengembangan perusahaan
 http://www.sylabus.web44.net/pengantarfile/pengantarkuliah3.htm

Disini akan dijelaskan pendekatan pelaksanaan perencanaan strategis secara formal sehingga perencanaan yang dibuat akan lebih efektif untuk semua usaha :

Tahap 1 :
Pilih Gol/Tujuan nya
Titk ini yang paling kritis karena menentukan arah dari usaha, sehingga biasanya hanya top manajer saja yang melakukan.      Model atau tipe yang manapun dapat mereka lakukan dalam pembuatan gol tersebut.         Kekuatan dan kelemahan perusahaan harus menjadi pertimbangan mereka.

Tahap 2 :
Menganalisa Lingkungan
Disini para manajer juga harus mempertimbangkan opportunity / peluang dan ancaman dari lingkungan.   Pada Step 1 dan 2  dilakukan analisa yang menyeluruh tentang SWOT (Strength – Weakness – Opportunity – Threat) pada usaha.       Manajer harus menganalisa kondisi sekarang, juga masa akan datang (forecast)
Tahap 3 :
Menetapkan Gol yang terukur
Apapun model atau tipe yang dipilih, tujuan haruslah terukur, hal ini karena :
·         Semakin tajam dan jelas tujuannya, semakin mudah untuk dicapai.
·         Tujuan yang khusus dan di uaikan dan spesifik, menimbulkan motivasi.
·         Tepat dan terukurnya suatu tujuan membuat manajer di tingkat operasi mudah untuk menurunkan dalan rencana kegiatan.
·         Mudah bagi manajer untuk mengetahui apakah mereka berhasil atau tidak, dan lebih terpantau.

Tahap 4 :
Setiap unit bagian membuat rencana sendiri
Sekali top manajemen membuat arahan maka manajer ditingkat yang lebih rendah harus menyusun rencana dibagian mereka untuk menunjang tujuan perusahaan.

Tahap 5 :
Bandingkan Perencanaan di tingkat bawah terhadap Rencana Strategis.
Setelah manajer di level yang lebih rendah membuat rencana mereka maka mereka mengumpulkan keseluruhan rencana beserta Rencana strategis untuk di integrasikan sehingga terjadi kesinambungan antara Perencanaan strategis dengan perencanaan taktis dan operasional.

Tahap 6 :
Tutup celah yang ada.
Perbaiki jika ada ketidak sesuaian antara strategi dengan turunan-turunannya.Jika di Strategi ditentukan penghematan, maka dibawahnya harus sesuai dan bila jika diharapkan juga peningkatan output dan kecepat, maka yang dibawahnya juga harus selaras.

Tahap 7 :
Pilih Alternative terbaik.
Lakukan pemilihan dari turunan rencana tersebut yang palih baik.

Tahap 8 :
Pelaksanaan Rencana Strategis.
Pada pelaksanaan rencana beserta turunan-turunannya maka telah dilengkapi juga dengan semua unsur yang menunjang, misalnya :
Jadwal pelaksanaan dan pencapaian, Sumber dayanya, anggarannya, tempatnya, pelaku dan penanggung jawab, dll.

Tahap 9 :
Mengukur dan mengontrol Kemajuan dari pelaksanaan rencana.
Para manajer perlu cara untuk mengetahui pencapaian mereka dalam pelaksanaan tugas tersebut, misalnya :
  1. Melakukan perbaikan bila ada kesalahan/tidak tercapainya target.
  2. Merubah rencana mereka karena tidak masuk akal.
Sangat tidak mungkin untuk bekerja dan berharap berhasil tanpa melakukan cek terhadap pencapaian dari usaha tersebut.
Ada 4 hal yang mendasar untuk melakukan kontrol, yaitu :

1.      Standard Pelaksanaan (Performance standard) :
Harus ada tolok ukur tentang keberhasilan ditiap titik usaha (Cek points), pada perencanaan strategis yang memakan waktu lama dalam pencapaiannya, biasanya yang diperiksa adalah penghasilan dan bukan keuntungan.

2.      Umpan balik :
Para manajer harus dapat umpan balik dari bawahan mengenai kondisi lapangan, dan perkiraan apa yang dihadapi.

3.      Evaluasi/Penilaian :
Harus dilakukan evaluasi mengenai apa yang telah dilakukan ,karena tak ada rencana yang sempurna. Cari penyimpangan, apa bisa di terima atau harus diperbaiki lagi.

4.      Lakukan Perbaikan :
Jika telah diketahui apa yang harus diperbuat setelah ke 3 langkah sebelumnya, maka lakukanlah perbaikan jika harus dilakukan, atau lanjutkan dengan pelaksanaan selanjutnya sampai dititik pengecekan berikutnya.

Penempatan dari Perencanaan Strategis didalam organisasi
Setiap organisasi punya cara berbeda dalam melkukan perencanaannya.   Usaha yang kecil biasanya tidak secara formal melakukan perencanaannya.          Kadang  hanya diucapkan saja dan dicatat.         Pimpinan puncak dan pimpinan dibawahnya berkumpul secara tidak resmi.            Di perusahaan yang besar biasanya jauh lebih formal.  Beberapa hal yang membedakan dalam pelaksanaannya adalah :

1)      Ukuran Organisasi
2)      Sentralisasi atau tidaknya suatu organisasi
3)      Macam dari produk mereka (mudah berubah atau tidak perilaku konsumennya)
4)      Perilaku dan kesukaan dari top manajer


 4.. Faktor-faktor penting dalam tahap pertumbuhan perusahaan
  • Ringkasan eksekutif
Elemen ini merupakan rangkuman secara singkat, seluruh isi rencana bisnis, baik menyangkut tujuan usaha, strategi usaha, uraian umum usaha, rencana pemasaran, rencana produksi, rencana keuangan, rencana sumberdaya manusia, dan resiko-resiko usaha di masa depan.
  •  Gambaran umum usaha
Elemen ini menjelaskan visi dan misi, usaha yang dijalankan beserta barang dan jasa yang dihasilkan, tujuan yang ingin dicapai, serta strategi pencapaiannya. Gambaran posisi perusahaan saat ini, dan yang akan datang, target pasar, keunggulan bersaing, lokasi usaha, menajemen inti, bentuk usaha, konsep manajemen yang dijalankan dan lain sebagainya
  • Rencana pemasaran
Elemen ini menjelaskan pangsa pasar yang dipilih serta bauran pemasaran dan promosi yang dibuat perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, anggaran penjualan, strategi harga, strategi distribusi yang diterapkan dan lain sebagainya.

  •  Analisa persaingan
Elemen ini menjelaskan kekuatan perusahan terhadap pesaing bisnisnya, kekuatan, dan kelemahan perusahaan pesaing.
  • Rencana produksi
Elemen ini menjelaskan proses produksi, bagaimana perusahaan menjaga kualitas produk, bagaimana perusahaan memperoleh pasokan bahan baku, barang dan jasa, pertimbangan pemilihan lokasi pabrik, anggaran produksi dan sebagainya.Uraian ini sangat penting terutama untuk perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.
  •  Rencana keuangan
Elemen ini menjelaskan proyeksi keuangan yang menunjukan ekspektasi laba, proyeksi laporan keuangan, proyeksi arus kas, titik impas, kebutuhan modal, dan proyeksi pengembalian investasinya.
  •  Rencana sumber daya manusia
Elemen ini menjelaskan personil yang dibutuhkan baik dari segi jumlah maupun pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan dalam menjalankan perusahaan.
  •  Risiko-risiko utama yang dihadapi
Elemen ini menjelaskan resiko yang dihadapi usaha di masa depan beserta antisipasi yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi risiko tersebut. Rencana bisnis biasanya tersusun antara 25 - 50 halaman

  
 5. STRATEGI PENGEMBANGAN DALAM PERUSAHAAN SWEET ACCESORIS

 1. melakukan kontroling
2. membuat rencana produk life cycle
3. membuat rencana manajemen
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar